Media memiliki dampak positif dan negatif dalam membentuk identitas gender di Indonesia. Sebagai salah satu sarana yang paling kuat dalam menyebarkan informasi, media dapat memengaruhi pandangan masyarakat terhadap gender dan peran-peran yang seharusnya dimainkan oleh masing-masing jenis kelamin.
Dampak positif dari peran media dalam membentuk identitas gender di Indonesia adalah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu gender dan memperjuangkan kesetaraan gender. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Yohana Susana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, media memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender di Indonesia.
Namun, di sisi lain, media juga memiliki dampak negatif dalam membentuk identitas gender di Indonesia. Beberapa media cenderung memperkuat stereotip gender dan memperkuat peran tradisional yang sudah ada dalam masyarakat. Hal ini dapat membatasi perkembangan individu dalam mengekspresikan dirinya sesuai dengan identitas gender yang sebenarnya.
Menurut Prof. Dr. Sri Diah Setyawati, pakar gender dari Universitas Indonesia, “Media memiliki kekuatan besar dalam membentuk pandangan masyarakat terhadap gender. Oleh karena itu, sangat penting bagi media untuk memberikan representasi yang inklusif dan mendukung keberagaman gender.”
Untuk mengatasi dampak negatif dari peran media dalam membentuk identitas gender di Indonesia, perlu adanya regulasi yang ketat terhadap konten yang disiarkan oleh media. Selain itu, pendidikan gender sejak dini juga perlu ditingkatkan agar masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya kesetaraan gender.
Dengan demikian, media memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas gender di Indonesia. Dengan memperhatikan dampak positif dan negatifnya, diharapkan media dapat menjadi alat yang efektif dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan menghapuskan stereotip yang membatasi perkembangan individu dalam masyarakat.